Kamis, 18 Juni 2020

Macam-macam Galaksi di Alam Semesta dan Penjelasannya


Macam-macam Galaksi di Alam Semesta dan Penjelasannya


Macam-macam galaksi perlu diketahui untuk menambah pengetahuan kita tentang alam semesta. Apalagi, galaksi merupakan salah satu bagian penting dalam tatanan alam semesta. Galaksi sendiri merupakan sekelompok bintang yang membentuk suatu sistem. 

Pada suatu galaksi terdapat lebih dari satu benda angkasa yang berukuran besar dan dikelilingi oleh benda-benda angkasa lainya. Ditinjau dari ilmu astronomi, galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri diantaranya bintang, gas, dan debu yang sangat luas.

Macam-macam galaksi bisa dilihat dari bentuknya. Astronom mengklasifikasikan galaksi menjadi tiga jenis utama berdasarkan bentuknya, yaitu galaksi spiral, galaksi eliptis, dan galaksi tak beraturan. 

Sampai sekarang, ada beberapa galaksi yang sudah diketahui masyarakat luas.

Galaksi Bimasakti, Andromeda, dan Magellan


Galaksi Bimasakti

Macam-macam galaksi yang pertama tentunya adalah Galaksi Bimasakti. Galaksi ini merupakan galaksi besar yang ditempati oleh manusia saat ini, dimana bumi terdapat didalamnya. Galaksi Bimasakti terdiri dari 400 milyar bintang lebih dengan diameter sekitar 130 ribu tahun cahaya.

Galaksi Bimasakti ditemukan pada 18 Juli 1783 dan juga dikenal sebagai galaksi Milky Way. Galaksi Bima Sakti memiliki berat sekitar 700 miliar hingga 2 triliun kali lebih berat dari Matahari. Macam-macam galaksi ini merupakan salah satu galaksi yang memiliki berbagai benda angkasa di dalamnya dan bergerak dengan sangat teratur.

Galaksi Andromeda

Macam-macam galaksi berikutnya adalah Galaksi Andromeda. Galaksi Andromeda merupakan galaksi besar dengan garis tengah hampir 200 ribu tahun cahaya. Andromeda sendiri memiliki massa 300 hingga 400 biliun kali masa matahari.

Struktur Galaksi Andromeda cukup mirip dengan Galaksi Bimasakti yakni berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Ukuran Andromeda bisa terlihat seperti bulan dan memiliki ukuran lebih dari 7 kali diameter sudut bulan. Galaksi ini berisi 1 triliun bintang dan sangatlah jauh.

Galaksi Magellan

Macam-macam galaksi berikutnya adalah Galaksi Magellan. Galaksi ini sering juga disebut awan Magellan yang terbagi menjadi awan Magellan kecil dan besar. Ukuran keduanya adalah 14 ribu tahun cahaya serta 7 ribu tahun cahaya. Awan Magellan besar dan kecil memiliki jarak 160.000 tahun cahaya. Magellan mengorbit pada satelit Galaksi Bima Sakti.

Galaksi Ursa Mayor, Black Eye, dan Pusaran Air



Galaksi Ursa Mayor

Galaksi Ursa Mayor merupakan macam-macam galaksi berikutnya. Galaksi Ursa Mayor ini memiliki jarak hingga 10 juta tahun cahaya dari bumi. Galaksi ini biasanya sering dikenal dengan nama galaksi beruang besar.

Ursa Mayor sering dikenal oleh nusantara karena terlihat sebagai tujuh bintang terang yang berguna bagi kapal dan juga perahu sebagai patokan saat berlayar di malam hari. Jumlah bintang pada galaksi Ursa Mayor ada 6. Galaksi Ursa Mayor bisa dilihat di langit kutub utara.

Galaksi Black Eye

Galaksi Black Eye merupakan salah satu macam-macam galaksi yang cukup populer. Galaksi ini memiliki cincin kabut dan berwarna gelap. Cincin kabut tersebut mengelilingi intinya yang cukup terang. Galaksi ini seperti sebuah mata sehingga disebut Black Eye.

Galaksi ini merupakan bentuk galaksi spiral dengan lengannya seperti belalai yang menjulur dari inti yang cukup terang. Jarak galaksi Black Eye dari Bimasakti sekitar 17 juta tahun cahaya diambil garis lurus.

Galaksi Pusaran Air

Macam-macam galaksi berikutnya adalah galaksi pusaran air. Galaksi Pusaran menjadi target populer para astronom profesional agar bisa dipelajari struktur dan juga memahami lengan spiral yang dihasilkan oleh galaksi atau tata surya ini.

Munculnya radio astronomi juga membantu dengan tegas bahwa adanya Galaksi Pusaran Air dan galaksi pendamping disekitarnya. Jarak galaksi ini dengan Bimasakti sekitar 14 juta tahun cahaya. Bagian pokok galaksi ini ada bintang yang begitu jelas dan memiliki bentuk tidak teratur.

Galaksi Roda Biru, Sombrero, Dolar Perak, dan Centaurus


Galaksi Roda Biru

Jenis-Jenis Galaksi selanjutnya adalah galaksi roda biru. Galaksi Roda Biru memang memiliki nama yang sama dengan bentuk dan warna galaksinya. Galaksi ini memiliki jarak 2 tahun cahaya dengan Galaksi Bimasakti. Ukuran galaksi ini kecil dengan bentuk spiral.

Galaksi Roda Biru merupakan galaksi kecil yang dekat dengan bumi, sehingga bintang anggota galaksi ini memang mudah dilihat dengan menggunakan binokuler dan teropong khusus untuk bintang.

Galaksi Sombrero

Macam-macam galaksi berikutnya adalah Galaksi Sombrero, yang memiliki jarak sekitar 29 juta tahun cahaya dari Bumi. Bentuk galaksi ini spiral.

Lingkaran luarnya terlihat besar seperti topi sombrero yang merupakan ciri khas masyarakat Meksiko. Susunan galaksi ini terdiri dari awan debu, gas hidrogen yang dingin, dan debu antariksa.

Galaksi Dolar Perak

Galaksi Dolar Perak sebagai salah satu macam-macam galaksi memiliki bentuk spiral dengan jarak 13 juta tahun cahaya. Dengan jarak cukup jauh dari Bumi, galaksi ini tidak terlalu terlihat.

Galaksi Centaurus

Galaksi Centaurus ini memiliki jarak sekitar 11 juta tahun cahaya dari Bumi. Centaurus adalah salah satu radio galaksi yang berada dekat Bumi. Galaksi ini hanya terlihat dari lintang utara dan belahan bumi bagian selatan.

Itulah macam-macam galaksi yang perlu kita ketahui dalam alam semesta ini. Hal ini tentunya sangat penting sebagai pengetahuan tentang ilmu astronomi.

Written by Teungku Mustafa Isa, S.Pd.I

Pengertian Gerhana Matahari, Jenis dan Bahaya yang Ditimbulkan Bagi Mata

Pengertian Gerhana Matahari, Jenis dan Bahaya yang Ditimbulkan Bagi Mata


Salah satu fenomena alam yang rerjadi selama berpuluh-puluh tahun sekali di suatu wilayah adalah fenomena atau suatu peristiwa yang disebut dengan gerhana matahari. Gerhana matahari merupakan suatu momen yang bisa dibilang sangat langka. Biasanya, gerhana matahari akan memiliki jangka waktu terjadi yang sangat lama. Jika dibandingkan dengan gerhana bulan, gerhana matahari biasanya lebih jarang terjadi. Inilah salah satu hal yang menyebabkan gerhana matahari tersebut merupakan momen yang luar biasa bagi sebagian orang.

Alasan lainnya mengapa gerhana matahari menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu adalah karena waktu terjadinya di pagi hari atau siang atau sore hari, sehingga akan terlihat sangat menakjubkan daripada gerhana bulan yang terjadi pada malam hari.

Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut ini kami rangkum pengertian dari gerhana matahari dan jenisnya dari berbagai sumber.

Pengertian Gerhana Matahari

Pengertian dari gerhana matahari adalah suatu keadaan dimana pada waktu matahari menyinari bumi, matahari tersebut tiba- tiba tertutupi oleh bulan yang juga berotasi mengelilingi bumi. Dengan kata lain gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga, pada saat terjadinya gerhana matahari, kondisi bumi akan cenderung gelap.

Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pagi hari, sing hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam hari karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi. Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya peristiwa gerhana matahari.

Namun, gerhana matahari tersebut biasanya hanya dapat dilihat di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan saat menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja. Meskipun hanya beberapa menit saja, namun momen berharga ini seringkali disambut meriah oleh banyak orang. Hal ini karena orang- orang hanya akan menemukan gerhana matahari ini sekitar puluhan bahkan ratusan tahun mendatang. Gerhana matahari merupakan momen langka yang selalu disambut meriah oleh siapa saja yang akan melihatnya.


Proses Terjadinya Gerhana Matahari

Setelah mengerti pengertian gerhana matahari, hendaknya kita juga mengetahui bagaimana proses terjadinya gerhana matahari. Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap. Sebelumnya akan dijelaskan mengapa posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena bumi berevolusi mengitari matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak mengitari bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena sama- sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu saat ketiganya berada dalam satu garis lintasan yang lurus.

Jenis-Jenis Gerhana Matahari

Secara umum, gerhana matahari juga memiliki jenis-jenis yang dapat kita ketahui. Gerhana matahari dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan proses terjadinya gerhana matahari tersebut. 

Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi empat jenis. Hal ini di dasarkan pada fase- fase terjadinya gerhana matahari. Empat jenis gerhana matahari ini akan saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah jenis- jenis gerhana matahari :

1. Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat fase tersebut, piringan bulan terlihat sama besar atau bahkan lebih besar dari piringan matahari . ukuran piringan matahari dan juga piringan bulan sendiri bisa berubah- ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak bumi dengan bulan dan juga jarak bumi dengan matahari.


2. Gerhana Matahari Sebagian

Gerhana matahari sebagian akan terjadi apabila pada saat itu bulan di saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase tersebut, gerhana ini selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan. Maka dari itu disebut dengan gerhana matahari sebagian.


3. Gerhana Matahari Cincin

Gerhana matahari cincin merupakan gerhana matahari yang terjadi apabila bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari. Sehingga ketika pringan bulan berda di depan piringan matahari, tidak semua piringan matahari akan tertutup oleh piringan dari bulan. Dan bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan ini berada di sekeliling piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang bercahaya. Hal itulah sebabnya gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.


4. Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana matahari yang bergeser antara gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin. Pada saat titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini akan muncul sebagai gerhana matahari total, sementara pada titik- titik lain muncul sebagai g erhana matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.


Bahaya Melihat Gerhana Matahari Secara Langsung

Apabila kita melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari matahari) walaupun hanya beberapa detik akan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retiina mata. Hal tersebut diakibatkan karena fotosfer akan memancarkan radiasi tinggi sehingga kerusakan yang dapat ditimbulkan akan dapat menyebabkan katarak hingga kebutaan. 

Panjang gelombang radiasi sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi dapat berkisar antara ultraviolet (lebih dari 290 nm) hingga sepanjang gelombang radio. Padahal, kemampuan jaringan mata manusia hanya dapat menerima sinar matahari sekitar 380-1400 nm.

Oleh sebab itu, disarankan bagi Anda untuk mengamati gerhana matahari dengan memakai pelindung mata khusus atau menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Tidak disarankan menggunakan kacamata hitam karena tidak dapat menyaring radiasi infra merah yang dapat merusak retina mata.


Written by Teungku Mustafa Isa, S.Pd.I

Senin, 08 Juni 2020

Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020

Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020

Sobat, bersiap-siaplah karena hampir seluruh wilayah Indonesia akan dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian dengan porsi tak lebih dari 40%. Pada tanggal 21 Juni 2020 mendatang akan terjadi Gerhana Matahari Cincin yang melewati kawasan Afrika, Semenanjung Arab, India, dan sebagian Asia timur.

Di Indonesia, warga yang tidak bisa mengamatinya hanya yang berada di sebagian wilayah Bengkulu dan Lampung, seluruh Banten dan DKI, sebagian besar Jabar, sebagian Jateng dan Jatim, serta seluruh DIY. Dapat dilihat di peta di atas, wilayah timur laut Indonesia mendapat porsi gerhana lebih besar. Namun waktu pengamatan semakin sore dan Matahari sudah semakin rendah/mendekati waktu terbenam. Misalnya:

*Banda Aceh*
Mulai: 13.17
Maks: 14.35
Akhir: 15.42
Durasi 2 jam 24 menit
Fase: 12,05%

*Luwuk*
Mulai: 15.32
Maks: 16.32
Akhir: 17.24
Durasi 1 jam 51 menit
Fase: 21,59%

*Manado*
Mulai: 15.28
Maks: 16.32
Akhir: 17.28
Durasi 2 jam
Fase: 31,15%

*Jayapura*
Mulai: 16.39
Maks: 17.32
Terbenam: 17.38
Durasi 1 jam 49 menit
Fase: 39,76%

Gerhana Matahari Cincin yang melintasi beberapa wilayah Indonesia sehingga dapat dilihat dari wilayah Indonesia (pada wilayah-wilayah tertentu mengalami Gerhana Matahari Cincin dan pada wilayah-wilayah tertentu mengalami Gerhana Matahari Sebagian), prediksi perhitungan (hisab) piringan bulan akan menutupi Matahari di beberapa kota dan kabupaten di Indonesia. 

Disunnahkan untuk:

1) Mengumandangkan Gema Takbir dengan Bertakbir Sebanyak-banyaknya, Mengagungkan Asma Allah (kita sebagai makhluk merasa kecil di hadapan Kekuasaan Allah).

2) Mengumandangkan Bacaan Istighfar, Memohon Ampunan dan Maaf kepada Allah.

3) Mengucapkan Ashalaatu Jaami'ah.

4) Shalat Gerhana Matahari

5) Mendirikan dan Mendengarkan Khutbah Gerhana Matahari.

6) Bersadaqah Gerhana.

7) Melanjutkan Gema Takbir hingga akhir Gerhana terbuka kembali bercahaya normal (piringan bulan yang menghalangi Matahari hilang).

Himbauan agar: “TIDAK MELIHAT GERHANA MATAHARI CINCIN DENGAN MATA YANG TELANJANG, KARENA DENGAN TERPAPARNYA MATAHARI SAAT GERHANA TERDAPAT BAHAYA PANCARAN KUAT SINAR CINCIN SEKELILING MATAHARI YANG DAPAT MEMBAKAR RETINA MATA”

By Murdani bin Abdul Wahab

Rabu, 03 Juni 2020

Syihabuddin al-Qalyubi: Ulama Fikih Ahli Astronomi, Medis, dan Sejarah

Syihabuddin al-Qalyubi: Ulama Fikih Ahli Astronomi, Medis, dan Sejarah

Nama lengkapnya Syihab ad-Din Abu al-‘Abbas Ahmad bin Ahmad bin Salamah al-Qalyuby (w. 1069 H/1658 M), lebih dikenal dengan “al-Qalyubi”. Dia berasal dari sebuah wilayah bernama ‘qalyubiyah’ yaitu salah satu desa yang ada di Mesir, oleh karena itu pula dia populer dengan panggilan “al-Qalyubi”.

Melalui penelusuran sumber-sumber sejarah dan bibliografi, dia menguasai banyak disiplin ilmu, antara lain ilmu-ilmu syariat (terutama fikih), medis (kedokteran), astronomi, dan sejarah.

Sejarawan Al-Muhibby menggelarinya dengan sang pemuka para ulama (ru’asa’ al-‘ulama’).

Kemampuannya dalam bidang fikih sudah sangat diketahui dan tidak diragukan lagi. Di kalangan pesantren Nusantara (khususnya di Indonesia), tokoh ini dikenal sebagai ulama bidang fikih yang bersama ‘Umairah (Syihab al-Din Ahmad al-Burullusy al-Mashry (w. 907 H/1501 M) menulis sebuah buku berjudul “Hasyiata Qalyuby wa ‘Umairah ‘ala Syarh al-Mahally ‘ala Minhaj al-Thalibin”, yang terdiri dari empat jilid.

Secara umum buku ini membahas persoalan-persoalan umum tentang ibadah dan muamalat dalam Islam seperti salat, puasa, zakat, dan haji. Segenap pembahasan ini diuraikan secara runut, argumentatif, dan sistematis.

Dalam bidang astronomi, al-Qalyubi menulis sebuah buku kecil berjudul “al-Hidāyah Min adh-Dhalālah fī Ma’rifah al-Waqt wa al-Qiblah wamā Yata’allaq bihimā Min Ghair Ālah”. Seperti tampak dari judulnya, buku ini membahas tentang waktu dan arah kiblat.

Dalam konstruksinya, buku ini terdiri dari satu mukadimah, 12 fasal, dan satu penutup. Secara umum buku ini membahas tentang waktu, seperti waktu-waktu salat, tahun-tahun hijriah, tahun-tahun Koptik, menentukan tahun-tahun kabisat dan basitat, dan lain-lain.

Selain itu juga dalam buku ini dikemukakan terminologi-terminologi astronomi secara kebahasaan maupun secara fikih yang berguna bagi pembaca. Diantaranya terminologi waktu, bulan, tahun, dan lain-lain.

Tujuannya adalah memudahkan bagi pelajar baik memahami maupun menghafalnya. Di bagian akhir dari buku ini al-Qalyubi mengemukakan catatan praktis tentang mihrab-mihrab yang ada di pekuburan Mesir, dimana ia menemukan banyak terjadi kemiringan arahnya. Dalam penelitian modern, terbukti bahwa apa yang dikemukakan al-Qalyubi benar adanya.

Adapun alasan al-Qalyubi menulis buku ini adalah dilatari karena pengetahuan tentang waktu dan arah kiblat merupakan hal penting, khususnya terkait salat. Ilmu ini diperlukan bagi orang-orang yang mukim maupun musafir.

Selain itu, dalam kenyataannya, ketika itu, ilmu mengenai ini telah banyak diabaikan baik oleh kalangan anak muda mapun orang dewasa. Maka sejumlah alasan ini mendorong al-Qalyubi untuk menulis buku ini.
Cover buku “al-Hidāyah Min adh-Dhalālah fī Ma’rifah al-Waqt wa al-Qiblah wamā Yata’allaq bihimā Min Ghair Ālah” karya Syihab al-Din al-Qalyubi (w. 1069 H/1658 M) [Cairo: Dar al-Aqsha]

Dalam bidang sejarah, al-Qalyubi menulis sejumlah buku, yaitu “Tuhfah ar-Raghib fi Sirah Jama’ah Min Ahl al-Bait al-Athayib”, lalu “an-Nabdzah al-Lathifah fi Bayan Maqashid al-Hijaz wa Ma’alimuhu asy-Syarifah”, dan “Risalah fi Fadha’il Makkah wa al-Madinah wa Bait al-Maqdis wa Syai’ Min Tarikhiha”.
Lembar judul buku “Tuhfah ar-Raghib fi Sirah Jama’ah Min Ahl al-Bait al-Athayib” karya Syihab al-Din al-Qalyubi (w. 1069 H/1658 M)

Adapun dalam bidang kedokteran, al-Qalyubi menulis buku berjudul “Tadzkirah al-Qalyuby fi ath-Thibb wa al-Hikmah”, yang terdiri dari 10 bab. Secara umum, buku ini menguraikan dasar-dasar penyakit yang menjangkit di seluruh tubuh seperti penyakit kepala, mata, telinga, hidung, tenggorokan, dada, perut, punggung, lutut, dan lain-lain.
Buku “Tadzkirah al-Qalyuby fi ath-Thibb wa al-Hikmah” karya Syihab al-Din al-Qalyubi (w. 1069 H/1658 M) [Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah].

Dalam buku berjudul “Ishamat al-Hadharah al-‘Arabiyyah wa al-Islamiyyyah fi ‘Ulum al-Falak” (diterbitkan oleh Al-Azhar, UNESCO, Bibliotheca Alexandrina, dan CULTNAT) disebutkan dua karya lain al-Qalyubi tentang astronomi (ilmu falak) selain yang disebutkan di atas, yaitu: “Risalah fi Ma’rifah Asma’ al-Bilad wa Athwaluha wa Inhirafuha” dan “Risalah fi al-Miqat”, keduanya di bidang ilmu falak (astronomi).

Sumber:

Tulisan Saudara Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar
(Dosen FAI UMSU & Kepala Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara)


Kunjungan Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar di Kediaman Waled Mustafa Isa

 Kunjungan Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar di Kediaman Waled Mustafa Isa Senin Sore, 4 Juli 2022 jam 5.30 Waled Mustafa Isa menerima kun...