Penentuan Hari Raya Idul Fitri tahun 1441H. Apakah Lebaran jatuh Besok atau Lusa?
Sore ini merupakan saat pelaksanaan rukyatul hilal untuk menentukan awal bulan Syawal 1441 Hijriyah di seluruh tempat observasi mulai dari Papua sampai Aceh.
Pada Jumat sore (22/5), untuk mMarka Observasi Komplek Perumahan Perta Aron Gas Kota Lhokseumawe. Matahari terbenam pada pukul 18:41:31 WIB. Tinggi bulan saat Matahari terbenam -3°44'17.72 di bawah ufuk astronomis di selatan bawah posisi Matahari. Kondisi ini mustahil Hilal dapat dirukyat karena hilal masih di bawah ufuk.
Lebih detail data posisi matahari dan bulan pada tanggal 22 Mei 2020 sebagai berikut:
Matahari terbenam (Ghurub) pada pukul 18:41:31 WIB di lokasi Perta Aron Gas.
Koordinat Lintang = 5,12,35.86 LU
Koordinat Bujur = 97,2,22.81 BT
Deklinasi Matahari = 20.52677255
Deklinasi Bulan = 17.37145356
Tinggi Hilal = -3.738255097 (-3° 44'17.72'') Posisi bulan saat itu dibawah ufuk.
Azimut Matahari = 69.26294649 dikonversi menjadi (69°15'46.61'')
Azimut Bulan = 72.13441218 dikonversi menjadi (72°0'3.88'')
Sedangkan selisih Azimut = 2.87146569 dikonversi menjadi (2°52'17.28'')
Kesimpulan Sementara
Semua kriteria yang berlaku di
Indonesia, Wujudul Hilal yang
digunakan Muhammadiyah dan
ketinggian bulan 2 derajat yang
digunakan Nahdlatul Ulama, serta kriteria
internasional (kriteria Odeh) dan
usulan Rekomendasi Jakarta
2017 (yang kriterianya sudah
digunakan Persis), semuanya
menunjukkan pada saat maghrib 22
Mei 2020 posisi bulan belum
memenuhi kriteria. Artinya, secara
hisab ditentukan awal Syawal (Idul
Fitri) 1441 jatuh pada hari berikutnya
24 Mei 2020.
Kepastiannya
menunggu hasil sidang itsbat yang
akan menggabungkan dengan hasil
rukyat (pengamatan) hilal pada saat
maghrib nanti, 22 Mei 2020. Karena memang metode rukyat adalah cara menentukan awal dan akhir Ramadhan yang sudah digariskan oleh Islam melalui lisan Nabi SAW. Sedangkan metode hisab adalah sebagai penyokong saja. Perhatikan hadits berikut.
وَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا [ قَالَ ]: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَقُولُ: إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا, وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا, فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah (bulan Sya’ban menjadi 30 hari).” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080).
Wallahu A'lam
Written by Waled Mustafa Isa.
Re edited by Murdani
Re edited by Murdani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar